Pasar awal merka adalah teman mereka sendiri sebagai konsumen awal untuk uji coba atau trail error, dalam menciptakan pasar tersebut. Pasar mereka adalah mahasiswa dengan budget untuk makan sederhana, tidak hih class seperti yang mereka terapkan pada cafekeun sehingga dengan konsep warung yang mana orang0orang datang hanya untuk makan, bukan seprti cafe yang mana orang-orang datang untuk nongkrong atau berlama-lama di cafe tersebut. Dengan target pasar yang jelas mereka mengusung konsep, gratis refill nasi sepuasnya karna memang pada dasarnya mahasiswa menyuka porsi banyak namun harga terjangkau.
dari awal dibukanya ayam geprek ganyang ini mereka awalnya menyediakan 11 Kg ayam pada hari pertama, dan ternyata sudah habis sebelum jam 4, lalu mereka menambah lagi dengan 13 kg ayam, 17 kg ayam, hingga sampai saat ini stuck di 25 kg ayam. dari konsep awal mereka relasi ini membawa pengunjung bahkan mahasiswa dari telkom datang untuk makan disana, jadi mereka selain mengejar profit namun mereka tetap menjaga kepuasan pelanggan dengan mereka menerapkan budaya ramah pada pelayanan di ayam geprek ganyang.
setelah sustain 3 bulan ini, mereka dalam tiap bulan mendapatkan pendapatan kotor sebesar 80 juta, dengan biaya seawa tempat hanya 15 juta per tahun. alat-alat dapur mereka juga merupakan alat dapur hasil dari bisnisnya yang gagal dulu.
mereka menggunakan media sosial dan relasi sebagai sumber promosi utama, karna era sekarang adalah era digital, maka jika kita ingin semua orang tau tentang produk kita caranya mudah, yaitu melakukan promosi lewat media sosial, yaitu instagram yang bernama "ayamgeprekganyang'. Di ayam geprk ganyang saat ini concern pada satu jenis produk yaitu ayam geprek dan belum ada varian lainnya dengan harga per porsinya Rp, 15.000, sedangkan minuman disana juga sederhana, yaitu es teh yang berharga Rp. 3.000.
walaupun sekarang bisnis ayam geprek sudah banyak pesaingnya, namun merka memandang pesaing bukanlah kompetitor, namun ya sekadar relasi yang produknya sama, karna mereka berpandangan rizki sudah ada yang mengatur jadi kita hanya perlu fokus pada meningkatkan kualitas dan citarasa, karna jika rasa kita mengena pada konsumen maka berapapun banyak pesaing konsumen akan loyal pada produk kita karna kita menjaga kualitas baik pada makanan ataupun pada pelayanan, bahkan dapat mengajak konsumen-konsumen yang baru. mereka mengambil supplier ayam dari pasar, dan supplier es orang yang sama yang sudah mensupplai kios-kios lain di gelap nyawang.
Komentar
Posting Komentar
any question, you can contact us